Cokelat, Makanan Para Dewa

Posted on
  • Tuesday, February 15, 2011
  • by
  • joe
  • in
  • Labels:
  • Ada satu hal lagi selain bunga yang selalu identik dengan valentine, dan benda itu tak lain adalah cokelat. Cokelat, yang digemari semua kalangan baik tua atau muda, ternyata usianya sudah sangat tua. Konon makanan yang diolah dari biji kakao tersebut sudah dikonsumsi sejak jaman sebelum Masehi, betapa tuanya!

    Tanaman kakao sendiri diperkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara hingga ke Amerika Tengah, namun pengolahan cokelat pertama ditemukan di Peurto Escondido, Honduras. Sekitar 1100 – 1400 Sebelum Masehi. Sementara pada peninggalan benda-benda purbakala suku Maya kuno di Guatemala juga di temukan resido cokelat pada tembikar-tembikar. Seakan menunjukkan bahwa suku Maya sudah mengkonsumsi cokelat sejak tahun 400 SM.

    Bahkan bagi suku Aztec cokelat dianggap sebagai makanan para dewa, yang biasanya digunakan pada upacara-upacara keagamaan sebagai jamuan atau sebagai bentuk hadiah. Selain itu cokelat juga dianggap sebagai barang yang sangat mewah. Dalam kebudayaan suku Maya, Toltec dan Aztec biji kakao sering digunakan sebagai alat barter sebagai pengganti uang.

    Pada abad ke 17 cokelat menjadi minuman penyegar yang merupakan favorit di istana Spanyol. Dan sepanjang abad itu pula, kegemaran mengkonsumsi cokelat juga mulai menjalar di antara kaum borjuis di Eropa, dan tak terkecuali di Inggris. Bahkan di London sampai-sampai dibuatlah rumah cokelat yang berfungsi untuk menyimpan persediaan cokelat.

    Semula memang di Eropa cokelat dikonsumsi dalam bentuk minuman, namun pada tahun 1847 mulai dikembangkan cokelat dalam bentuk padat. Dan perbedaan antara cokelat yang dikembangkan di Amerika kuno dengan Eropa adalah dalam hal penambahan gula. Selain itu di Eropa biji kakao juga mengalami proses fermentasi, dikeringkan, dipanggang dan digiling. Selain itu juga dikombinasikan dengan susu sehingga menjadi cokelat susu yang banyak digemari pada abad ke-17.

    Di Indonesia sendiri cokelat diperkirakan diperkenalkan oleh Belanda. Pada tahun 1778 biji kakao dibawa dari Filipina ke Indonesia oleh Belanda, dan mulai dibudidayakan di nusantara. (reff: Jawa Pos/ill: hati-ungu.blogspot.com)

    45 comments:

    Ifa Elbanaf said...

    Wew...., sampai dibuat barter juga ya sob? hmmm bernilai tinggi sekali tidak hanya cit rasanya tapi juga nilai jualnya.

    Coklat bisa menghangatkan tubuh sehingga memang banyak disimpan senagai minuman di saat musim dingin.

    Masbro said...

    Keren ulasannya tentang cokelat, momen nya pas..

    joe said...

    sedikit terlambat gan, maklum kemarin libur he he...

    Natural Nusantara said...

    eh bang joe, aku suka coklat....xixixi belgian chocholate humm yummy :)

    Iskandar Dzulkarnain said...

    saya pun suka om :D

    Lily Kasim said...

    Yang benere mas, kakao Indonesia yang mentah di kirim ke negara swiss yang ga punya lahan luas tanaman kakao..dan kemudian diolah di sana kemudian menjadi coklat yang mahal... =P

    zan P O P said...

    dulu waktu kecil ane doyan banget sama yg namanya coklat,tp udah gede kayaknya ane kurang menyukai coklat,kenapa ya...

    Unknown said...

    suka sih soklat, tapi gak suka banget...
    kadang bikin aku sakit gigi makannya :D
    hehe

    Unknown said...

    jadi pengen coklat...
    ada yg mau ngasih??hehehe

    Rose said...

    lumayan suka coklat sih tapi g bgt, hahaha

    ※ purrie ningsieh ※ said...

    SAYA SUKA COKLAT. BISA NGILANGIN STRESS

    catatan kecilku said...

    Ternyata coklat itu adalah makanan para dewa..? wah, gak sangka lho... :0

    catatan kecilku said...

    Coklat memang enak sih... pantas aja dihargai sebegitu tingginya.

    the others.... said...

    Jadi pengen makan coklat deh...

    place to study said...

    Mawarnya disiram coklat.... kayaknya enak tuh... hahaha

    Unknown said...

    wah, kalo gak suka coklat gimana? hehee

    menone said...

    wahhhhhh jd klo kita makan coklat jd sama kayak dewa ya hhahahahahahahaha....


    salam persahabatan dr MENONE....

    Yus Yulianto said...

    kalo kita makan coklat, terus dewa makan apa dong???

    Deka said...

    Coklat, coklat. Manis dirasa kadang pahit dihati... [halah]

    Mood said...

    Weww Coklat. .
    Mau dong dikirimin coklat :P

    Mood said...

    Weww. . Coklat.
    Saya suka coklat, mau yang cair, padat atau krim.
    Maukah sahabat mengirimkan saya coklat, makanan para dewa itu :P

    zee said...

    Saya suka coklat mas, tapi belakangan ini agak dikurangi karena suka bikin tenggorokan gatal.
    Tapi yang dikurangi yang batangan saja, kalau yang untuk diminum tetap... :)

    All In One said...

    Cokelat....
    aku juga suka cokelat mas
    mantap!

    dasin said...

    Coklat sih emang enak, jangan kan dewa aku aja suka.....ya cklat itu kan bisa menenangkan pikiran..salam kenal

    coretanku said...

    dengan coklat kita disa berkreasi...dewa suka coklat ya....sama ma aku donk

    Sungai Awan said...

    coklat kaya manfaat
    itu gambarnya saja kayak bunga berbadan coklat sisan.

    Coklat dalam bentuk padat maupun dalam bentuk cair sama enaknya hehe

    Three said...

    jadi ngiler kepengen coklat hmm yummy

    anggar berkawand said...

    Wah..
    nice post neh..
    :)
    Hidup COKLat.......

    SALAM BERKAWAND
    ^_^

    Anonymous said...

    hhehe... sungguhkah? :)
    ah, saya mencicip makanan para dewa :D
    senangnya hehee

    Muhammad A Vip said...

    coklat konon dapat meningkatkan gairah seks wanita ya, Mas?

    Chici said...

    waduh jadi pengen coklat nih mas
    *lap iler
    *langsung menuju warung

    dv said...

    aww aww..ga nahan klo liat coklaatt *ngencess* :D

    ica puspita said...

    wah sayang bgt mas joe saya ga suka coklat, tp suka coklat putih (lho kok? he3)
    info bermanfaat nih, ada sejarahnya juga :)

    dina.thea said...

    oo begitu ya, jadi lebih tahu

    OEN-OEN said...

    wah bakat jadi dewa nih, ahahahaha

    elok langita said...

    Uaaah.. saya suka coklat saya suka coklat.. :D

    budiarnaya said...

    jujur mas joe saya kurang suka dengan coklat, tapi kadang mencicipi sedikit

    Popi said...

    kalo coklat makanan para dewa, maka semangka makanan raja, lalu apakah makanan rakyat jelata? nasi aking?

    Lily Simangunsong said...

    aku suka coklat.... yummy yummy

    makasih dah cerita tentang sejarah coklat mas...:D

    Rizky2009 said...

    kalau aq kurang begitu suka dengan coklat, g tau kenapa tiap kali aq makan ciklat gigiku selalu sakit dan ngilu bgt rasanya

    Anonymous said...

    hmmm delicious...mau donk coklatnya ;p

    tiewe said...

    aQ suka banget sama coklat, apalagi klw coklatnya bentuk mawar kaya' gt trus yg ngasih someone special..
    hhhmmmmm....tambah top markotop tuwh kaya'nya...

    TuSuda said...

    rasanya yang khas memberikan sensasi tersendiri.

    Unknown said...

    wah baru thu nih sy :)

    Faisal Fachrureza Share said...

    Sekarang coklat udah menjadi makanan biasa, hahaha.

    Post a Comment

    Pembaca dapat memberikan komentar yang terkait dengan artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan penulis blog dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator. Komentar yang berisi promosi atau tautan yang mengarah ke situs pornografi, perjudian atau pelanggaran lain akan dihapus.

     
    Copyright (c) 2010 Blogger templates by Bloggermint
    Powered by : Blogger