Profesi-Profesi yang Paling Menimbulkan Stress

Seperti apa profesi impian kita? Barangkali profesi yang bergaji besar dan kerjaan yang enak. Tapi, percayalah, tidak ada yang seperti itu. Dalam arti tidak ada pekerjaan enak dengan gaji besar. Sebab gaji besar biasanya juga disertai dengan kerja yang berat dan stress yang tinggi juga. Berikut adalah profesi-profesi yang paling banyak menimbulkan stress:

Personel militer. Sebabnya sudah pasti, sebab jika mereka dikirimkan ke suatu wilayah konflik, mereka akan jauh dari keluarga di rumah. Apalagi jika daerah tempat bertugas itu sangat berbahaya sehingga kadang mereka harus mempertaruhkan nyawa. Ini tidak mengherankan bahwa banyak tentara, pelaut atau penerbang yang harus menjalani terapi stres pasca penugasan.

Polisi. Apakah mereka bekerja untuk polisi di daerah, di kota besar atau patroli jalan raya aparat penegak hukum memiliki salah satu pekerjaan yang paling stres di sekitar. Setiap kali ada panggilan masuk, polisi harus selalu siap, bahkan di tengah malam sekalipun. Polisi lalu lintas juga harus selalu siap di jalan raya, saat orang-orang sedang bersiap mudik menjelang lebaran. 

Guru. Banyak orang berpikir bahwa guru adalah pekerjaan yang mudah, tapi kenyatannya tidak. Profesi guru selalu mendapat sorotan dari masyarakat, selain itu mereka selalu tertekan dengan perilaku siswa serta nilai yang harus meningkat setiap tahunnya. Selain itu guru juga tidak mendapatkan bayaran yang cukup, bila dibandingkan dengan profesi lain dengan persyaratan pendidikan yang sama. 

Pekerja medis. Mereka yang bekerja di rumah sakit, perawat, dokter dan lain-lain sering merasakan tekanan saat menjalanksn  pekerjaan mereka yang melelahkan. Mereka yang bekerja praktek sering merasa tertekan saat melihat banyak pasien yang mengantri, pasien yang komplain atau rewel dan kadang-kadang merasa tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan pekerjaan mereka dengan benar.

Wartawan. Dalam beberapa tahun terakhir, pekerjaan wartawan menjadi semakin stres karena dua alasan. Salah satunya adalah bahwa wartawan surat kabar, bersama dengan media berita lain sering menghadapi kritik dari publik yang intens. Yang lain adalah bahwa bisnis surat kabar sedang berjuang untuk beradaptasi dengan era internet. Banyak wartawan baik kehilangan pekerjaan atau khawatir tentang kehilangan pekerjaan mereka. Selain itu wartawan selalu berurusan dengan deadline yang ketat, nara sumber yang sulit dicari, ataupun atasan yang selalu menekan. Wartawan di daerah konflik bahkan seringkali harus menjadi korban kekerasan.

Corporate executive. Para pekerja kerah putih tampaknya adalah dambaan semua orang tapi tidak semua orang tahan dengan stressnya. Mereka harus bekerja dengan jam yang panjang sehingga waktu istirahat sedikit. Mereka bersaing dengan perusahaan lain dan rekan sendiri. Tenaga penjualan misalnya, dia berada di bawah tekanan konstan untuk membawa bisnis yang lebih. Seorang pimpinan perusahaan harus mencoba untuk menjaga banyak orang dengan kepentingan yang berbeda, dari pemegang saham hingga karyawan. (ref: howstuffwork/ill :)