Beberapa Hoax Seputar Binatang

Tidak seperti hoax yang sering dikeluarkan oleh Google yang hanya bersifat lelucon, beberapa hoax sempat menimbulkan sejumlah kontroversi dan kepanikan publik. Berikut adalah hoax seputar binatang yang sempat menimbulkan perdebatan:

Loch Ness. Salah satu hoax paling terkenal di abad ke-20 adalah adanya monster Loch Ness di Skotlandia. Loch Ness alias Nessie adalah seekor hewan raksasa yang sempat menimbulkan kontroversi besar. Sebagian orang menganggap hewan ini benar-benar ada, dengan teori yang paling populer menggapnya sebagai seekor plesiosaurus yang tinggal di Danau Loch Ness. Namun demikian para ilmuwan dan ahli sangat percaya bahwa keberadaan monster tersebut hanyalah hoax belaka.

Semua bermula dari foto yang dibuat oleh Dr.Robert Kenneth Wilson pada 19 April 1934. Foto ini menampakkan sosok monster raksasa dengan menampakkan kepala dan lehernya yang panjang. Dari foto itu sempat berkembang berbagai dugaan tentang apa sebenarnya Nessie ini. Namun, ternyata setelah cukup lama menimbulkan perdebatan berkepanjangan akhirnya diketahui bahwa foto itu hanyalah rekayasa belaka.

Bigfoot. Bigfoot merupakan makhluk misterius yang berukuran sangat besar, dengan bulu-bulu di seluruh tubuh. Bigfoot dilaporkan ditemukan Kanada dan Amerika Utara sejak abad 19-an. Dengan melhat ukuran jejak kakinya diperkirakan beratnya mencapai 400 kg. Bigfoot diperkirakan sebagai sisa peninggalan dari zaman purba. Diperkirakan, makhluk tersebut masih hidup di kawasan pegunungan bersalju, seperti di Amerika Serikat dan pegunungan Himalaya.

Tom Biscardi, CEO dan pendiri BIGFOOT Inc., pada 15 Agustus 2008 menampilkan serangkaian foto yang diklaim sebagai mulut bigfoot pada konferens perss di California. Namun demikian tidak ada bukti konkret yang pernah muncul untuk mendukung penemuan bigfoot tersebut, selain ketika pertama kali diajukan oleh dua orang yang mengatakan mereka menemukan mayat makhluk besar mirip kera dengan tinggi dua meter di hutan Georgia. Namun banyak yang meragukan klaim tersebut setelah keduanya menolak untuk menunjukkan secara persis di mana makhluk tersebut ditemukan.

Serangan lebah pembunuh. Pada bulan April 1994 warga Arizona sempat dikejutkan oleh adanya selebaran yang memperingatkan mengenai adanya serangan dari lebah pembunuh. Poster tersebut memberitahukan para penduduk untuk tetap tinggal di dalam rumah, sementara para petugas sedang berjuang untuk mengendalikan serangan tersebut. Poster tersebut mengatasnamakan sebuah kantor pemerintah yaitu the Arizona Pest Removal Information Line (For Outside Operations Listings) alias APRIL FOOL! Namun demikian penduduk sempat dikecam ketakutan oleh kabar tersebut dan mengunci diri di dalam rumah.

Biri-biri penyebab global warming. Tahun 2007, sebuah situs mengumumkan bahwa global warming ternyata tidak disebabkan oleh adanya efek rumah kaca di atmosfir. Namun penyebabnya adalah karena peningkatan populasi biri-biri di New Zaeland. Menurut ilmuwan Ewe Noh-Watt dari New Zealand Institute of Veterinary Climatology, sebuah lembaga fiktif, biri-biri itu berperan dalam pemanasan global dengan cara memantulkan cahaya matahari ke angkasa. (nationalgeographic; Wikipedia/ill: duniamaya.all-forum.net)