Syarat-Syarat yang Harus Dipenuhi Jika Ingin Berhutang

Posted on
  • Monday, February 24, 2014
  • by
  • Unknown
  • in
  • Labels:
  • syarat berhutang
    Adalah bukan hal yang memalukan jika kita harus berhutang demi untuk menginginkan sesuatu yang tak terjangkau jika harus dimiliki secara tunai. Secara umum ada dua jenis hutang yaitu hutang produktif dan hutang konsumtif. Hutang produktif adalah hutang yang digunakan untuk sesuatu yang menghasilkan, misalnya untuk menambah modal usaha atau membeli suatu asset yang nilainya cenderung naik sebagai contoh emas. (Baca juga: Tips Berinvestasi Emas). Hutang yang kedua adalah hutang konsumtif, yaitu hutang yang digunakan untuk membeli barang-barang untuk konsumsi sehari-hari. Misalnya hutang untuk membeli mobil, atau gadget terbaru. Agar hutang tidak membebani di kemudian hari sebelum berhutang ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

    1.       Harus punya penghasilan. Di sini harus dipahami bahwa hutang bukan digunakan untuk menambal biaya hidup. Sebaliknya hutang harus digunakan untuk sebagai daya ungkit atau leverage bagi keuangan keluarga. Misalnya pengusaha yang kekurangan modal usaha, untuk menambah modal kerja demi memenuhi order sehingga dia harus berhutang. Dengan berhutang diharapkan kapasitas produksinya akan meningkat jika dibandingkan jika dia tidak berhutang dan hanya mengandalkan modalnya sendiri.

    2.       Keuangan keluarga tidak minus. Jika pengeluaran setiap bulannya lebih besar dari uang yang masuk maka hutang bukanlah solusi untuk menutupi kekurangan itu. Yang harus dilakukan adalah melakukan reviu keuangan keluarga, melakukan realokasi dan menghilangkan pos-pos yang kurang penting yang hanya membebani keuangan keluarga.

    3.       Mampu membayar cicilan hutang dari penghasilan. Total cicilan maksimal setiap bulan yang ideal adalah tidak lebih dari 30 % dari pendapatan per bulan. Sehingga jika penghasilan per bulan adalah Rp 5 juta maka cicilan yang harus ditanggung sebaiknya maksimal Rp 1,5 juta. Selain itu rasio utang 30 % itu adalah dihitung terhadap pemasukan dari kepala keluarga alias suami. Sebab jika istri masih ada kemungkinan hamil, cuti melahirkan atau bahkan berhenti bekerja karena anak. 

    4.       Pahami jenis kredit atau system pembayaran. Misalnya kita akan mengambil kredit KPR, maka bandingkan pilihannya dengan bank konvensional atau bank syariah, manakah yang lebih menguntungkan sebelum kita menjatuhkan pilihan. Demikian juga apabila kita berhutang kartu kredit, pahami kerugiannya seandainya hanya membayar pelunasan minimal setiap bulan, pahami juga jangka waktu pembayaran. Jika berhutang uang tunai bandingkan juga bunganya dengan di tempat lain, pahami juga apakah bunga itu flat atau menurun dan diskusikan kekurangan dan kelebihan bunga flat dan bunga menurun.

    5.       Gunakan kredit sesuai peruntukan. Hal ini penting terutama bagi keluarga yang memiliki usaha di sekala kecil dan menengah. Kredit untuk usaha harus dipastikan benar penggunaannya untuk usaha dan bukan untuk kebutuhan rumah tangga atau konsumtif. Harus ada pemisahan yang jelas antara keuangan bisnis dan keuangan keluarga.(ref: Intisari/ill: teapartynation)

    49 comments:

    lilian said...

    lebih baik hutang produktif daripada hutang konsumtif ya

    Ione Nasition said...

    Jadi kalau mau berhutang, bergutanglah yang produktif ya, bang?

    baho punya said...

    tetapi lebih bagus lagi kalau tidak punya hutang yaa mas , hehehehe

    bang baho said...

    yang tidak enaknya nanti di kejar - kejar debt kolektor mas
    hahahaha

    Unknown said...

    kalau penghasilan kita lebih kecil dari hutang bisa repot dong nantinya, ditagih-tagih sama kolektor hehehe

    PRofijo said...

    Waini, total cicilanku hampir 50 % :))))

    Mila Said said...

    kalo buat aku sih ngutang untuk hal yg konsumtif itu paling terlarang, soalnya takut jd kebiasaan. kalo ada dana beli, kalo enggak ya ga beli. klo pun nanti mau ngutang palingan utk yg bentuknya investasi kayak beli rumah, tapi skrg belom mampu buat bayar cicilannya :))

    Mohammad Isnaeni said...

    Saya sepakat sekali bahwa angsuran tidak boleh lebih dari 30% penghasilan kita. Tapi kadang-kadang orang suka nekad dengan alasan hutang yang besar itu menjadi motivasi yang kuat untuk cari uang tambahan ... hehehe

    mandor said...

    Hutang hanya sebagai batu loncatan. Kalau ada proyek 20 juta dan pasti dan bisa selesai dalam 1 bulan langsung dapet profit 40% ya lebih baik hutang daripada merayu teman yang belum tentu dapat

    Dhicomp said...

    Mantap tip ekonomi nya teman, sangat diperlukan ini buat kehidupan sehari-hari. Terimakasih

    Unknown said...

    Berhutang berarti meminuskan pendapatan kita dari awal, hehehe

    Kang Muroi said...

    wah syaratnya banyak jug ayah, ga jadi ngutang deh hehe..

    Aul Howler's Blog said...

    Masalahnya aku blm punya penghasilan...

    Unknown said...

    semoga saja saya tidak samapai berhutang, hehehe.....

    Gupitan said...

    Yang penting jangan sampe lebih besar pasak daripada tiang :)

    Unknown said...

    Waduuhh kok ketika komentar ku publish.. Terjadi error yaa..
    Hilang dech komentarku

    wongcrewchild said...

    nah bener, tidak asal ngutang, palagi sekedar kebutuhan konsumtif

    Kang Rian said...

    Huahaha, patut dibudayakan nih ngutang2 kaya gini .. terkesan pekerja keras kali yah? :D .. thanks info nya sob, kapan2 ane mampir lagi dah . siapa tau dapet info tentang "Bagaimana Cara Membuat orang yang kita Pinjam uang nya , lupa dalam waktu sekejap!" ..

    wkwkwkkw.. *kidding oh kidding . hhahaa

    Febri Gamesoft said...

    alhamdulillah saya jarang ngutang mas

    Wahyu Eka Prasetiyarini said...

    sampai saat ini saya masih takut untuk berhutang mas, takut kalau nggak bisa melunasinya :)

    Staff Administrator said...

    Bijak menggunakan kartu kredit
    Asal jgn ke enakan gesek

    Ilfen-share said...

    penghasilannya harus tetap supaya pasti bayar utangnya

    kiki said...

    waduh hutang ya gan.. biasanya kalo hutang ini mahal bunganya ketimbang jumlah kita pinjamnya.. msih harus mikir 1000 kali nih buat bergerak hehe :)

    rachmat said...

    enak hutang itu di orang tua sendiri kalo gk ya tmen biar gk ada bunganya.. hehe

    Saling indonesia said...

    saya juga sering berhutang gan, kalau beli tunai rasanya besar sekali, mending dicicil sepertinya ringan, biasa hutangnya ke koperasi tiap tahun dapat shu, dan sifatnya dari kita dan untuk kita

    rumah abu abu said...

    woouw, hutang saja harus ada syarat2nya juga ya gan :D

    irpan destarata said...

    sebaiknya pekir baik2 dulu sebelum berhutang... jadikan hutang sebagai option yang paling akhir.. :)

    dedetea66 said...

    berhutang yang productif lebih baik,tapi lebih baik lagi kalau tudak ngutang yang bro hahaha

    Unknown said...

    hutang untuk usaha kemudian sukses lebih baik daripada tidak punya hutang tapi itu2 saja dan gak maju-maju lho...

    dunia maya said...

    boleh juga berhutang,,,,
    hehehe,,,, makasih tipsnya mas,,,

    Unknown said...

    hehehe,. bagus juga, tapi kalau punya penghasilan kenapa harus ngutang, :)

    Anonymous said...

    satu lagi, kalo berhutang sebaiknya jangan nanggung-nanggung, langsung saja dalam nominal yang besar, hehe. ^_^

    Mang Lembu said...

    persis....masih banyak orang yang berhutang tanpa mendeteksi kemampuan diri, akibatnya banyaklah yang tercekik oleh hutangnya itu....tapi, kalau lagi kepepet, yang penting ada yang mau ngasih pinjeman, soal bayar...gimana nanti azh deh...;o)

    Mizz Aiza said...

    saya juga banyak hutang.. tapi tidak punya penghasilan tetap..

    fb said...

    Lebih enak enggak punya hutang.. Kalo enggak kepaksa jangan sampai berhutang.

    Stiker Jalingkut said...

    wah klu gitumah pusing heheh

    Prapto Sragen said...

    lebih bagus lagi jika berhutang untuk tujuan produktif seperti investasi jangka panjang, jadi tak ada ruginya

    Aldino Sya said...

    ini nih yg disebut menejemen utang Sob...!, biyar gak tekor..seperti yg di kutip di atas...badan kecil make kaos XXL.(pengeluaran setiap bulannya lebih besar dari uang yang masuk)..jadinya ya ML dahh...hehehhe becanda..!

    Queenara Putri said...

    tapi kalo bisa usahain jangan mengutang ya mas..banyakin tabungan aja. hihi

    yang penting jangan minus aja tiap bulannya.

    Unknown said...

    bagus juga nih...
    tapi lau sudah ada penghasilan lebih dan keuangan tidak minus lebih baik tidak berhutung lah sob.... lebih baik pembayaran langsung...

    Unknown said...

    Dapet Tips bermanfaat nih dari Mas Joe tentang syarat 2 yang
    Harus di penuhi dalam Hutang. makasih Mas salam sukses

    Arief Rachmadi said...

    Yang penting jangan gali lobang tutup lobang. Kayak lagunya rhoma irama. Wkwk

    ketty husnia said...

    ada yg bilang dengan berhutang hidup jadi punya barang..kalo ga berani ngutang ya ndak punya bondo (harta benda)

    MAS ONQI said...

    saya tidak ingin berhutang sob
    hehe

    Unknown said...

    Nggak kmau berhutang sob..
    takut ditagih! :)

    DiriKita.com said...

    nggak mau deh saya bro...hehehe

    Hayalan News said...

    Lebih bagus gak ngutang om, ngutang cuma bikin pusing

    lilian said...

    yang penting manajemennya harus baik ya

    Rizkyzone.com said...

    kalau saya / keluarga saya yang wiraswasta sepertinya belum layak ini mas minjam modal, soalnya kerja masih serabutan, kalau ada job y kerja kalau g ada y nganggur, intinya sih dari sisi penghasilan gak menentu mas

    Post a Comment

    Pembaca dapat memberikan komentar yang terkait dengan artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan penulis blog dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator. Komentar yang berisi promosi atau tautan yang mengarah ke situs pornografi, perjudian atau pelanggaran lain akan dihapus.

     
    Copyright (c) 2010 Blogger templates by Bloggermint
    Powered by : Blogger