Ada bahan kimia
pada pakaian. Bahan kimia yang paling sering
adalah karsinogenik, suatu zat yang bisa memicu kanker. Ketika ajakan untuk menjauhi karsinogenik pada makanan semakin meluas dan
konsumen
menjadi semakin lebih sadar apa yang mereka makan, kita
malah belum memikirkan bahan kimia dalam pakaian kita. Sebagian besar dari kita
belum sadar bahwa pestisida, insektisida dan formaldehida pada pakaian berpotensi merusak kesehatan kita juga. Kulit adalah
organ terbesar pada tubuh dan secara instingtif akan menyerap apa pun yang kita letakkan di atasnya, termasuk bahan kimia itu.
Ada puluhan
juta budak yang terlibat. Apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana perusahaan-perusahaan
seperti Zara dan
Forever 21 dapat menjual t-shirt seharga lima dolar? Sebab ada orang-orang di beberapa
negara: seperti Uzbekistan, Kamboja, Bangladesh
dan India yang
terpaksa bekerja di luar kehendak mereka. Mereka diharuskan memetik kapas atau penyamakan kulit, mereka tidak dibayar untuk membuat pakaian kita. Mereka benar-benar terikat dengan kehidupan perbudakan dengan
sangat sedikit harapan untuk
keluar dari situasi itu.
Butuh sepuluh tahun
untuk membuat pakaian terdekomposisi. Amerika rata-rata membuang £
68 pakaian bekas atau yang tak terpakai per tahun. Nilon, rayon, polyester
dan bahan sintetis lainnya adalah berbahan plastik sehingga kemungkinan masih akan berada di dalam tanah untuk waktu lebih lama.
Limbah yang menumpuk itu, sudah tentu bukan hal baik untuk masa
depan planet ini.
Peritel
besar punya masalah besar. Ketika kita berharap untuk dapat membeli
kemeja dengan harga kurang dari 20 dolar, pengecer terpaksa menemukan
cara untuk menurunkan biaya dan bersaing
di pasar yang telah sangat jenuh. Hal ini kemudian membuat para produsen
ingin menekan biaya produksi mereka. Pada bulan November, H &
M membuat pernyataan
publik yang mengatakan pihaknya
berencana untuk memberikan "upah
layak" untuk lebih dari 850.000
pekerja tekstil pada
tahun 2018. Meskipun kedengarannya seperti sikap mulia, hal itu menimbulkan pertanyaan
mengapa peritel raksasa itu tidak membayar pekerja
secara adil.
Sumbangan pakaian
yang merusak perekonomian Afrika. Goodwill , Salvation Army dan sejenisnya secara rutin menyumbang
dalam jumlah besar ke negara-negara miskin. Namun justru itu menyebabkan
masalah. Di Sub - Sahara Afrika, di
mana sepertiga dari semua pakaian yang disumbangkan dijual secara global,
bisnis impor pakaian bekas justru merusak industri tekstil dan manufaktur Afrika sendiri. (ref: Huffington Post/ill: stgeorges)
37 comments:
ternyata ada juga fakta negatif di balik pakaian yaa... :)
Hehe ternyata pakaaian punya fakta juga loo
Nah looo...
<--- Penggemar diskon / obralan baju-baju impor
Fakta-fakta yang gak terpikir dan aku ketahui sebelumnya......... thanks infonya
terima kasih sudah bagi-bagi info gan,,,
jadi tau ga cuma makanan yang mengandung bahan kimia ternyata pakaian juga,,,
itu pakaian yang masih baru tentunya yah sob yang mengandung racun,nah bagaimana kalau pakaian bekas ,,pasti racunya dua kali lipat tuh,hehehe,,tapi masih banyak yang suka beli pakaian bekas dengan alasan merk inportlah ,achhh bahaya ternyata ,,,,,,nice info mas bro....
terus bagaimana dong cara agar pakaian yang kita kenakan tidak meracuni kulit kita sendiri >.<
Setelah baca artikel ini jadi tau banyak tentang fakta2 pakaian yg kita kenakan sehari2, thank 4 sharing mas
Berpikiran yang sama dengan mbak Elsa, gimana biar racun itu ilang? Apa deterjen bisa menghilangkan?
Minimal, kalau membeli baju baru sebaiknya dicuci dan disetrika dulu dan jangan langsung dipakai :-)
lha kalau gitu masak saya gak berpakaian karena ada sisi negatifnya gitu
:)
Apa yang saya anggap biasa saja, ternyata juga ada efek negatifnya ternyata ... Nice info sob ...
terenyata begitu ya . . dari dulu taunya cuma pake aja
wah... baru tahu nih, thx sharingnya yia bos............
ternyata baju yang sering kita pakai ada rahasia dibalik nya ya mas :)
Ternyata banyak Fakta ya mas. Tapi baju temen saya bau banget + ini fakta mas hehe
"Butuh sepuluh tahun untuk membuat pakaian terdekomposisi"
berarti lama banget donk untuk terurai.
Baru tersadar ..ternyata ada rahasia di dlm nya..
ternyata,harus pilih2 pakaian yg bagus yah biar terhindar dari hal negatif diatas
Ya ampun, kasian banget yang jadi budak...
Ini sama dengan kasus pakaian besar yang diimpor ke Indonesia juga. Baju-baju bekas dijual di pasar-pasar....
Kalau kita beli pakaian seperlunya dan pada ditempat yang remi dan jelas [kontrol pemerintah] mungkin dampak dari ini bisa diminimalisir.. misal dampak buruk ekonomi, maupun dampak kesehatan.,
Di indonesia juga banyak yang jualan pakaian bekas.mudah2an itu bukan sumbangan yang di selewengkan
Wah ternyata dalam proses pembuatan beberapa produk pakaian, masih ada yang memakai sistem perbudakan ya ... kok masih ya ..?
Wah ternyata pakaian juga ada ensklopedianya..
tks ilmunya mas..:)
Bener bro... aku serig memikirkan untuk pakaian2 bekas, selain untuk lap, kalau lap sudah menumpuk untuk apalagi ya bro kalau ga dijual
gimana ya kalau pakaian sewaan, sepertinya ada hal negatif jg
Mungkin ada baiknya kalo para pengusaha tu memproduksi
pakaian sekali pakai. sudah pakai buang saja..tapi tetap ramah lingkungan..
ya tentunya harganya jg harus terjangkau.. hehehe
banyak juga fakta negatif berkaitan pakaian ya..
semoga suatu hari ada pakaian yang ramah lingkungan dan aman bagi tubuh kita, ya :)
ternyata bahan pakaian yang kita pergunakan mengandung bahan kimia yang berbahaya juga yaa sob
thanks sob informasinya :)
Untuk yg kandungan bahan kimia itu bikin ngeri deh. Berbahaya ga tuh Joe?
dibalik pakaian yang kita pakai sehari-hari ternyata terdapat fakta-fakta unik ya...
Beberapa waktu lalu saya juga baca tentang adanya bahan2 kimia berbahaya dalam pakaian yang kita pakai. Ternyata banyak sekali info mencengangkan dibalik pakaian ya...
wah banyak juga ya mas fakta seputar pakaian ini :)
agak ngeri waktu baca zat kimia dipakaian, lalu kita harus gimana, masa ga pake baju -____-
sepakat dengan mas asep prakoso, masa g pakai baju, selain itu ada perbudakannya, masak juga harus g pakai baju juga karena merasa kasihan dengan perbudakannya, ibaratnya kesusahannya mereka kita yang nikmatin
Post a Comment
Pembaca dapat memberikan komentar yang terkait dengan artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan penulis blog dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator. Komentar yang berisi promosi atau tautan yang mengarah ke situs pornografi, perjudian atau pelanggaran lain akan dihapus.