Facebook Untuk Terapi Insomnia

Saat malam adalah saat yang nyaman untuk tidur. Dan merehatkan segala penat pada pikiran dan badan, sehingga esok kita bisa menyambut hari yang lain dengan segar. Namun nyatanya bagi sebagian orang, tidur (yang nyenyak) adalah sebuah kemewahan yang tidak bisa didapatkan. Semoga Anda bukan termasuk penderita insomnia.

Insomnia adalah suatu gejala kelainan dalam tidur, yaitu berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur. Gejala ini biasanya terjadi secara terus-menerus dan ada yang menyebut lebih dari 10 hari.

Gejala insomnia meliputi kesulitan untuk tidur, sering terbangun saat tidur, terlalu cepat bangun, tidur yang tidak nyenyak, ataupun kualitas tidur yang buruk sehingga ketika bangun tidak merasakan badan yang segar.

Insomnia bukan merupakan suatu penyakit, namun hanya suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional, kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan. insomnia juga dapat terjadi pada siapa saja, baik pada usia muda maupun usia lanjut; dan seringkali timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan.

Dan kabar baiknya adalah para penderita insomnia segera akan mendapat bantuan melalui situs jejaring sosial, seperti facebook atau twitter. Sebagaimana dirilis oleh bbc.co.uk, saat ini para peneliti sedang mencari kemungkinan jika facebook dapat meningkatkan perawatan bagi penderita insomnia, depresi, dan kegelisahan.

Para pasien yang mendapat perawatan terapi insomnia biasanya menggunakan sistem dengan terisolasi. Dalam hal ini akses secara rutin terhadap rekan-rekan, keluarga, dan terapis melalui situs jejaring social ternyata dapat memperpanjang manfaat dari pengaruh dari perawatan.

Bagi banyak penderits insomnia, pada masa pemulihan mereka dibantu dengan penggunaan terapi perilaku kognitif atau CBT yang mereka pelajari untuk menghindari pola aktivitas dan menganggap mereka kurang tidur. Sejumlah terapis menggunakan pelatihan yang berbasis komputer sebagai langkah untuk mencocokan pembelajaran mengenai pola perilaku positif. Faktanya, kata Dr. Lawson, peningkatan pengguna jejaring sosial dapat merupakan pedoman yang baik untuk membangun sistem CBT yang berbasis komputer. Cara orang untuk menggunakan jejaring sosial, berapa kali mereka melakukan itu dalam satu hari, sangat mirip dengan cara yang kita inginkan dari orang yang berinteraksi dengan perawatan CBT.

Sebagai ganti, sesi pertemuan yang panjang sekali dalam seminggu, dalam jejaring sosial, orang berinteraksi dengan basis yang lebih tetap. Sebagian mereka kembali datang beberapa kali sehari dan sebagian besar mengecek beberapa kali dalam sepekan. Langkah awal dari proyek studi ini akan mempelajari jejaring sosial untuk memetakan pola aktivitas ini. Banyak aspek dari perilaku yang dapat membuktikan manfaat terhadap proyek ini.

Yang menarik dari jejaring sosial adalah orang seperti mendekatkan diri. Orang secara rutin menyampaikan bagaimana perasaan mereka melalui Tweets atau memperbaharui status mereka di facebook dengan cara yang mungkin janggal atau tidak pantas dilakukan dalam percakapan normal. Fokus dari penelitian ini adalah orang yang menderita insomnia karena masalah psikologis dan CBT yang berbasis PC telah menunjukan membantu memperbaiki kondisi itu. (ref: bbc.co.uk, Wikipedia.com/ill: sleepzine.com)