Gaji Selangit Itu Milik Ekspatriat

Posted on
  • Tuesday, October 26, 2010
  • by
  • joe
  • in
  • Labels:
  • Masih tertarik dengan profesi dengan gaji selangit? Bila iya, mungkin Anda harus agak kecewa. Sebab ternyata pemilik gaji selangit itu mayoritas adalah para pekerja asing di Indonesia.

    Tentu saja banyaknya para ekspatriat di perusahaan multinasional di Indonesia tersebut bisa disikapi lewat dua pendekatan. Yang pertama, bisa jadi harus disyukuri sebab itu berarti iklim investasi dan ekonomi di Indonesia terus membaik sehingga asing mulia percaya. Namun di sisi lain, tentunya hal ini mengundang keprihatinan mengingat hanya sedikit di antara orang pribumi yang dipercaya menduduki top management di perusahaan multinasional.
    Menurut hasil Laporan Survei Nasional Tenaga Kerja Asing 2009 yang pekan lalu dirilis oleh Bank Indonesia, ada puluhan ribu tenaga kerja asing yang menduduki puncak pada berbagai perusahaan di Indonesia. Tepatnya adalah 45.384 tenaga kerja asing.

    Dari puluhan ribu ekspatriat tersebut sebagian besar menduduki middle to top management pada perusahaan tempatnya bekerja. Sekitar 30 persen menjabat sebagai manajer dan 23 persen adalah sebaga direktur.

    Asal tenaga kerja asing di Indonesia juga beragam. Sekitar 55 persen adalah berasal dari negara Asia di luar ASEAN, dari Eropa 19 persen dan dari negara-negara ASEAN sekitar 13 persen. Untuk Negara Asia non-ASEAN mereka berasal dari Jepang (37 %), India (27 %) juga Korea (22 %). Sedangkan yang dari Eropa antara lain Inggris (36 %), Perancis (20 %), Belanda (16 %) dan Jerman (10 %).

    Sementara gaji mereka rata-rata adalah Rp 25 – 50 juta (38 persen). Dan di samping menerima gaji regular 16 persen para tenaga kerja asing tersebut juga memperoleh tunjangan jabatan yang jumlahnya berkisar antara Rp 10 – 25 juta setiap bulannya.

    Sedangkan para tenaga kerja yang menduduki jabatan direktur sebanyak 35 persen di antaranya menerima gaji Rp 50 – 75 juta per bulan dan sebanyak 25 % menerima gaji Rp 75 – 100 juta per bulan. Selain gaji mereka juga masih mendapatkan tunjangan hingga mencapai lebih dari Rp 50 juta per bulan.

    Dari asalnya, responden dari Amerika dan Eropa rata-rata menerima gaji antara Rp 25 – 50 juta per bulan, dan pada umumnya mereka bekerja pada sector keuangan. Sedangkan para pekerja asing yang paling banyak menerima gaji yaitu lebih dari Rp 125 juta per bulan berasal dari negara-negara Oceania.

    Dari segi pekerjaan, sector-sektor seperti konstruksi, pertambangan dan penggalian merupakan profesi dengan gaji yang paling tinggi. Gaji mereka bisa di atas Rp 125 juta per bulan, dan masih ditambah dengan berbagai fasilitas lainnnya. (ref: Jawa Pos ill: cracked.com)

    45 comments:

    tomo said...

    gajinya tak umum sekali kawand.
    besar sekali ya

    uswah islam said...

    tenaga kerja asing kok selalu gede kenapa

    hikmah teladan said...

    wong Indonesia di plekoto rasane cak

    rizal said...

    padahal skill mereka tidak beda jauh dengan kita, cuma kadang kita selalu menganggap orang asing lebih pintar dari kita.

    suatu saat agar ada aturan gaji orang pribumi lebih besar dari orang asing...

    Anonymous said...

    Ya saya percaya karena saya menjadi asisten pribadi seorang ekspat!

    Anonymous said...

    wahh..jadi pengen punya gaji kaya ekspatriat.. *mimpi

    NURA said...

    salam sobat
    wah benar selangit gajinya.
    jadi ngebayangin kalau milik saya.

    Teras Info said...

    waduh....bener-bener....kita sebagai tuan rumah malah kalah sama mereka itu ya....

    mungkin karena masalah skill juga ya...

    O..ya..Mas...follow ya di blog saya..he..he..

    joe said...

    Teras Info:
    mau saya polow kok gak bisa ya?

    Gaphe said...

    Ngiler deh Joe baca besaran gajinya.. nggak harus ekspat juga kali, soalnya bos besar saya (yang notabene lokal) juga segitu :D

    mungkin kalo kita kerja di zimbabwe, botswana..bakalan dapet gede juga kali ya? *ukuran orang sana*

    Anonymous said...

    Gak tau mau komen apa .. bingung ..

    Sisi Lain said...

    biasanya pekerja konstruksi dan bangunan memang tinggi gajinya, tapi juga harus tahan bekerja keras dan berpindah-pindah, gitu kata temenku yang pernah kerja di malaysia.

    TuSuda said...

    Lalu dikemanakan tenaga dalam negeri yang juga berkualitas itu ya Mas, mengapa lebih mempercayai tenaga orang asing.
    Semoga ada semangat kerja dengan meningkatkan mutu kerja yang lebih baik lagi bagi para pekerja nasional, sehingga bisa menduduki posisi terbaik.

    juliet said...

    mengamankan tempat ke 14, halah...

    om rame said...

    dari segi kuaLitas, orang indonesia pada umumnya yang memangku jabatan tertentu secara reLatif sebenarnya sebanding dengan mereka. tetapi apa yang di dapat (penghasiLan) tidak sebanding dengan mereka. begitupun untuk jenis pekerjaan seperti yang disampaikan pada paragraf terakhir, padahaL resiko dan tanggung jawab pada pekerjaan tersebut di niLai cukup tinggi.

    Djangan Pakies said...

    Waow sebuah kesenjangan yang sangat timpang sob, padahal secara kualitas saya yakin orang kita juga tidak kalah dari mereka. Muungkin ini salah satu warisan budaya feodal yang mempengaruhi pemikiran banyak pengambil keputusan

    bukanblog said...

    Salam kenal Kang Joe
    wah postingannya bikin ane pingin segera dapat kerjaan sendiri. pingin dapat gaji, ehms semoga bisa bergaji kayak bule-bule itu

    Mbah Jiwo said...

    lah mbah orang ekspatriat dari jawa, bisa??

    mjcoolz21 said...

    Salam Kenal Kang..

    orang kita malah banyak yg jadi TKI kang...
    ya tapi harus kita syukuri juga ya kang, blm tentu gaji gede itu bahagia (orang tua,red) :D

    Sudinotakim said...

    Wah..besar sekali gaji mereka ya mas..jd pengen he..he

    Hanya Seorang Sahabat said...

    hny bs berkomentar.. ckckckckckck hehehe.. pagi mas..

    Muhammad Qori said...

    ya wajar sih om..
    orang kita diluar negeri juga gajinya tinggi-tinggi... jadi mereka rela meninggalkan negerinya untuk mendapat peruntungan seperti itu...

    Nyayu Amibae said...

    Aku hanya bisa tersenyum membaca posting ini sob... ^_^ Entah, kita sebagai orang pribumi mesti senang atau sedih....

    Sebetulnya, aku juga seorang penjajah sob, aku dari Palembang, kerja di Curup-Bengkulu. Banyak sekali orang lokal yang entah aku juga tidak mengerti, tapi sering menyindir tentang masalah gaji.. what happen???

    Memang sih, untuk UMR disini, Gaji ku bisa dibilang lebih dari cukup. Tapi, kok mesti iri? aku rasa tidak perlu.

    Aku, bisa juga dicontohkan para ekspatriat hanyalah orang luar... awalnya, tugasku disini hanya memberi contoh. Dan pastinya, kami tidak akan menetap disini, walaupun menetap, pasti berpikir untuk pulang...

    Sekarang tinggal bagaimana orang lokal pintar-pintarnya, mau tetap hanya sebatas iri? atau mau belajar mengembangkan potensi?

    Anonymous said...

    Kadang cemburu juga
    Tapi diambil hikmahnya saja
    Berarti lebih baik berwirausaha aja :D

    Popi said...

    mereka besar karena digaji pake dollar. coba di kurs kan ke rupiah..jadi berlipat2! tapi pada dasarnya sih berapa pun gaji kita, kita pasti akan selalu merasa kurang, wong seiring dgn tambah gaji, kebutuhan pun mendadak jadi banyak! makanya buat saya sih mending tetep aja dgn gaji sekarang...yah alhamdulilah cukup buat beli sekarung beras dan sepiring berlian! :)

    mas-tony said...

    Kita-kita orang hanya sebagai penonton, semoga bisa belajar dari hal tersebut

    Bali Property said...

    wah.. gede banget ya gajinya,
    kok malah bukan orang indonesia ya? apa orang indonesia belum ada yang pantas menduduki jabatan itu dan mendapatkan gaji segitu?
    Bali Villas Bali Villa Villas in Bali

    ReBorn said...

    wah, timpang bener pak. saya juga kerja di perusahan asing. kerasa banget disini pemerasan sumber daya manusianya. semoga perusahaan asing lain ga terlalu kayak gini deh.

    Anton Wijaya said...

    Susah ya bang orang pribumi jadi top manajer di perusahaan asing yg berinvestasi diindoesia? Kalau gaji mulai 25-125 juta perbulan, itu lebih dari sejahtera.

    julie said...

    orang indonesia masih belum banyak yang memiliki skill selevel mereka kah? :D

    ummurizka said...

    Orang yang punya saham di perusahaan gede adalah orang asing yo mesti menempatkan orang asing juga di perusahaannya...apakah ini salah satu bentuk penjajahan di bidang ekonomi ya...

    alamendah said...

    Beda banget dengan TKI dan TKW kita, ya?

    Cloud said...

    itu dah membudaya di Indonesia... klo Orang asing di anggap lebih tau dari pada orang pribumi.. jadinya ya mereka lah yang dapet kepercayaan lebih

    joe said...

    Deq:

    ekspatriat itu warga negara asing kawan...

    Andy MSE said...

    dulu saya pernah bekerja cukup lama di perusahaan PMA...
    yang bikin sakit hati, pada level yang sama bahkan lebih tinggi saya, gaji saya masih lebih rendah dibandingkan gaji para ekspat... hhhhh
    akhirnya saya pilih keluar saja!

    joe said...

    begitulah, saya juga pernah merasakannya pak...

    Bali Photography said...

    kayaknya gaji itu kebanyakan sekali gimana masyarakat indo bisa maju.

    Bali Prewedding Photography, Bali Photography, Bali Wedding

    Anonymous said...

    Pilih Mana..??? Gaji Atau Pendapatan...

    Aktif Income atau Pasive Income.. ???

    heheh

    Anonymous said...

    wahh... jd inspirasi nih, ti anaku harus bisa cerdas n kerja di salah satu bagian trsbut diatas.

    fertigasi said...

    bagaimana gaji olahragawan baik asing ataupun di dalam negeri?

    Shufifunky said...

    harus ada reformasi nih

    Elsa said...

    jadi inget temenku yang gondok masalah ini
    gaji ekspatriat di perusahaannya jauh lebih besar dibanding gaji pribumi
    hehhee

    Anonymous said...

    ini masalah prinsip bangsa kita bung... tdk menghargai diri sendri... bersikap tunduk pada bangsa lain.. akhirnya mudah dijajah bangsa lain... saatnya tunjukkan jika kita sama dihadapan sang pencipta,,,

    Alamanda said...

    Sebenernya mempekerjakan orang asing juga oke-oke aja asal dengan syarat melatih pekerja-pekerja lokal untuk mengembangkan skill mereka. Jadi di kemudian hari, kita tidak perlu lagi mempekerjakan orang asing. Cukup mempekerjakan trainer atau staff ahli untuk memonitor proses pekerjaan...

    Tapi jujur, bekerja di perusahan asing sangat banyak manfaatnya. kita jadi lebih termotivasi karena biasanya orang asing mengharapkan perkembangan yg signifikan dari para pekerja. mereka meminta para pekerjanya untuk terus belajar. rata-rata yg ane temui siey gitu...

    di kantor ane, gaji ekspatriat lebih besar dari gaji pekerja lokal. tapi kalau ada pekerja lokal yg pernah tinggal atau kuliah di luar negeri juga dapet gaji yang lebih besar dari pekerja lokal biasa.

    aksesoris sparepart motor said...

    butuh proses yang panjang untuk bisa mendapatkan gaji yang tinggi ^^

    Post a Comment

    Pembaca dapat memberikan komentar yang terkait dengan artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan penulis blog dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator. Komentar yang berisi promosi atau tautan yang mengarah ke situs pornografi, perjudian atau pelanggaran lain akan dihapus.

     
    Copyright (c) 2010 Blogger templates by Bloggermint
    Powered by : Blogger