Dari Serdadu Mabuk Lahirlah Nama Batavia

Posted on
  • Wednesday, April 13, 2011
  • by
  • joe
  • in
  • Labels:
  • Pada bulan Mei 1619 Gubernur Jendral J.P. Coen berhasil menaklukkan Jayakarta dan berambisi untuk membangun sebuah kota baru. Sebuah nama telah disiapkan yaitu De Hoorn, yang berasal dari nama kota kelahirannya di Noord Holland.

    Tapi dalam suatu pesta, seorang serdadu VOC yang tengah mabuk meneriakkan kata-kata: Batavia… Batavia… Dan nama Batavia itu adalah sebutan untuk Bataviren van Oranye, yaitu suatu suku bangsa di Jerman yang pada tahun 100 SM menempati Pulau Bataviren. Maka, entah bagaimana jalannya kemudian nama Batavia menjadi lebih popular mengalahkan nama yang telah disiapkan oleh JP Coen. Apalagi kemudian ternyata para pemilik saham VOC menyetujui nama Batavia tersebut.

    Dan resmilah Batavia menjadi pengganti dari nama Jayakarta (1619-1942), sebelum kemudian akhirnya berubah menjadi Djakarta (1942-1972) dan selanjutnya dengan ejaan baru menjadi Jakarta hingga sekarang. Tahun 1673 jumlah penduduk kota Batavia adalah 27.086 orang yang terdiri atas 2.740 orang Belanda dan Indo, 5.362 orang Mardijker, 2.747 orang China, 1.339 orang Jawa dan Moor (India), 981 orang Bali dan 611 orang Melayu. Selebihnya, 13.278 orang, adalah budak dari berbagai suku dan bangsa. Orang China paling banyak populasinya karena memang sebagian didatangkan oleh Belanda sebagai pekerja di pertambangan, pelabuhan, pertukangan, dan perdagangan.

    Sayangnya orang-orang China di Batavia mempunyai kebiasaan buruk, yaitu gemar berjudi dan mengisap candu. Mereka juga tenggelam dalam kegiatan-kegiatan maksiat sehingga pemerintah Kolonial lalu memutuskan untuk menyediakan satu jalan untuk rumah-rumah judi.

    Pada masa itu Batavia juga sudah menarik perhatian bagi para pendatang sehingga adanya kelompok-kelompok etnis tersebut masih tersisa sampai sekarang sebagai nama-nama daerah atau kampung. Seperti Kampungmelayu, Kampungjawa, Makasar, Kampungbali, Kampungambon, Kampungbandan, Kampungbugis, Pekojan, Manggarai, Matraman (berasal dari tentara Mataram), dan Ragunan yang berasal dari nama Wiraguna.

    Kelompok-kelompok etnis tersebut pada mulanya menempati berbagai wilayah yang merupakan hadiah dari pemerintah Belanda. Lama-kelamaan mereka memboyong kerabatnya dari kampung dan jumlah penduduk semakin membengkak karena perkawinan baik dengan sesama etnis maupun dengan etnis lain. Kini kampung-kampung itu telah menjadi daerah multietnis dan ditinggali berbagai suku bangsa. (Kompas.com; Republika.co.id/ill: strada.or.id)

    48 comments:

    Tengku said...

    Kunjunga dimalam hari keblog sahabat…
    Mudah2an hari2 kita menyenangkan…

    Yus Yulianto said...

    batavia ooh batavia, ternyata begitu...

    monda said...

    dan saya pernah ke bekas lokasi kantornya JP Coen, sekarang sudah jadi ruko semua....

    TM Hendry said...

    Begitu sangat sederhana prosesnya ya, tapi memang terkadang segala hal yg besar itu lahir dr hal2 kecil, contohnya nama batavia yg ternyata idenya lahir dr teriakan orang yg lg mabuk...

    Anonymous said...

    Ha ha kalo jadi nanti bukan orang betawi sebutannya, tapi orang dehon ...

    mamah Aline said...

    sebetulnya saya suka nama Batavia jadi nama ibukota kita, hanya berbau kebarat-baratan ya... itu juga yang bikin sebutan betawi kan...

    Ina said...

    kirain Batavia itu nama cewek si serdadu mabuk itu...he..he...syukurlah sekarang berganti jakarta, lebih Indonesia.

    Popi said...

    syukurlah ga jadi pake nama resmi Batavia..karena sejarahnya ga bagus: ocehan orang mabuk!

    Freya said...

    Kesannya jadi gimana gituh :(..... saking boboroknyakah orang Indonesia sampe kotanya rela dinamain sama orang mabok? Keknya ada something di otak saya yang nggak trima

    joe said...

    Freya:

    kan sekarang sudah tidak dipakai lagi sobat...

    Arif Bayu Saputra said...

    Wah kebanyakan minum air belanda jadi bisa bikin nama batavia......hehehehe gak nyangka kalau dari pemabuk.....hehehe:)

    kamal said...

    tapi nama batavia kayanya emang lebih keurennn ya dari pada jakarta hehehe :) coz jakarta sekarang tak se indah dulu hehehe

    Ferdinand said...

    Walah GUBRAK!!! haha... ternyata nama batavia tuh terinspirasi dari Orang Mabuk toh wkwkwk.... tak kira ada Filosofis tersendiri yg bikin Jakarta disebut Batavia dulu, ternyata *ng'garuk2 Kepala..

    Semangat N Met aktivitas SOb.. :D

    david said...

    baru tau ni asal nama batavia, sip deh infonya :D

    Nufri L Sang Nila said...

    waaa....sejarah yaaa...saya suka sekali ni...baru ada orang mabuk tereak2...trus jadi nama kota...hahahahaaaaaaaaaaaa...

    salam :)

    Gaphe said...

    eh beneran baru tahu sejarahnya seperti ini. dulunya batavia setahu saya karena berasal dari kata betawi.. yang sejarahnya berasal dari kata : mambu tahi (ada cerita panjang dibalik sejarah nama ini yang saya lupa).

    Anonymous said...

    haha... bisa gitu yah... orang mabuk teriak2 kok dijadiin nama kota... *suer baru tau*

    trus,.. diganti nama Jakarta... klo kata "Jakarta" asalnya darimana...? :-D

    Dwi said...

    Ternyata awalnya dari teriakan orang mabuk ya, kalau sampai sekarang Jakarta masih bernama Batavia kayaknya malah keren, terkesan gimana gitu.. :D

    MJ said...

    Lebih kerenan nama Batavia deh,,, tapi untung jg ga jadi yach, nama orang mabok ternyata.. :)

    Unknown said...

    ciah,.
    ternyata "batavia" thu gini awal mula na..
    ehehehehehehe

    lucu jg se sejarah na,.

    thanks gan ats info na,.
    :)

    Rahman Raden said...

    ilmu baru yg lama dilupakan

    alamendah said...

    Ternyata ucapan seorang yang tengah mabuk lebih dasyat dari pada seorang Gubernur Jendral

    Blog Keluarga - Obat Ibu Hamil said...

    gak nyangka,,, dari orang mabuk terlahir sebuah nama yang terkenal dengan sejarahnya... kirain ada tokoh yang memebri nama dengan pertimbangan-pertimbangan seperti memberi nama pada anak...

    Muhammad A Vip said...

    kalo cerita ini benar berarti pas dengan keadaan yang mengikutinya, kini warga jakarta setiap hari mabuk oleh segala macam hal, tak hanya oleh minuman.

    Fajar said...

    elok..jenderal kalah ama orang mabuk...ckk..ckk...ckk.. wah tak kira era merdeka saja jakarta menjadi daya tarik pendatang..ternyata dari dulu..tho..

    NOOR'S said...

    Bang Pendi malah baru tau tuh...hehe

    A. Moses Levitt said...

    mungkin juga Bata itu karena bangunanx dibuat dari batu bata dan Via itu berarti jalan...jadi jalan yg diapiti oleh bangunan batu bata...hehehehe...sejarah kita banyakx ada di perpustakaan mana, bang?

    muhJrs said...

    namanya keren yg dulu..bataviaaa

    Aina said...

    owalah.... omongannya orang mabuk ternyata jadi tonggak sejarah juga ya...

    Boku no Blog said...

    Kunjungan tuk sharing sobat,..

    Shudai Ajlani said...

    wah kampoeng saya tuh batavia B)

    bdangkal said...

    ya pendengaran yang menentukan sebutan sesuatu termasuk nama tempat...untung orang belanda yang mabuk..kalo orang amerika bisa2 yg jorok2 semisal f*ck...ato sh*t :P

    nita said...

    Pagi :) wah ternyata dibalik nama2 daerah di jakarta ada sejarahnya ya..

    giewahyudi said...

    Tinggal di Jakarta namun baru tahu soal ini.. :(

    sichandra said...

    wah saya baru tahu nih :D makasih informasinya ya..

    dhila13 said...

    hoo.. baru tahu soal ini. trims postingannya.. :)

    Mulyani Adini said...

    Lagi2 dapat cerita bagus, kalau gak pasti aku gak akan tahu Batavia itu asalnya dari mana.

    ESSIP said...

    orang Mardijker itu artine apa Brade Joe??

    r10 said...

    kalau namanya Noord Holland ga keren bangett, kalau batavia keren

    Bisnis Oriflame said...

    Batavia hampir jadi Las Vegas, he he he he he

    Blogger said...

    mampir mas joe apa kabr?
    mff baru sempet silaturahmi kemari sudah lama sekali ga blogging..semakin banyak kemajuan mas


    Sukses Slalu !

    Jeng Anna said...

    sumpah baru tahu dari sini ttg batavia....
    Salam knal

    catatan kecilku said...

    Hahaha, siapa sangka ocehan orang mabuk dianut sekian banyak orang dan sekian lama...?

    Mumpung diklatnya libur, jadi bisa mampir kesini deh.

    jejak langkahku said...

    Yang di atas itu foto siapa ya..?

    place to study said...

    Terima kasih Om... sekarang Shasa tahu sejarah Jakarta nih.

    joe said...

    Shasa:
    itu fotonya J.P. Coen

    Bunda Loving said...

    hahaha.....padahal selama ini cukup lama jg tnggal di jakarta...kok aku baru tahu sejarahnya begitu ya...

    aneh unik gokil said...

    wkwkwkwk, begitu ternyata ceritanya! thanks infonya sob!

    Post a Comment

    Pembaca dapat memberikan komentar yang terkait dengan artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan penulis blog dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator. Komentar yang berisi promosi atau tautan yang mengarah ke situs pornografi, perjudian atau pelanggaran lain akan dihapus.

     
    Copyright (c) 2010 Blogger templates by Bloggermint
    Powered by : Blogger